, tak kasih tahu contohhe, misale aku
punya lahan lebar 12 m dan panjang 15 m, maka volume dari pekerjaan pembersihan
lapangannya adalah 12×15 = ID m persegi, btw ID ngerti ora koe?, ID = Itungen
Dewe, ha3, begitu mas.. wis dong? jadi sek jenenge volume belum tentu satuannya
adalah meter kubik (panjang x lebar x tinggi)
Senyum seolah bisa menutupi segala risau,
namun bukan itu sebenarnya,
tawa pun ikut seolah menutupi kegelisahan,
tapi bukan ini yang diharapkan,
gelap,tak tentu arah.
Mencoba menjalani ruang hampa,
tanpa celah dan cahaya.
Siur angin tak terdengar,sinar tak terlihat
jatuh dan terpuruk.
tak tahu apa yang bisa dilakukan
keharuan telah membakar sebuah impian
benar-benar tak bersisa.
terduduk,dan timbul pertanyaan di benak berulang kali
seolah pertanyaan itu hanya akan membunuh
sebuah catatan kecil yang indah terlukis di sebuah kalbu
jauh didasar jiwa,
harus ada kepasrahan dan keikhlasan,
maka semua akan terbuka dan kembali bercahaya
sejenak ketakutan dan kerisauan itu hilang
keyakinan akan merubah sebuah jalan
meluruskan yang salah,
menerangkan yang gelap,
membuka semua pintu,
kini...
mulailah mencari catatan kecilmu,
dan tulislah dengan catatan indah dan bersih
yakinlah semua akan merubah jalanmu.
Bait kedua puisi Cintaku Jauh Di Pulau di atas terasa
begitu bermakna ketika dinyanyikan oleh salah seorang peserta pemilihan Bintang
Radio dan Televisi tingkat nasional beberapa tahun lalu. Dengan kualitas vokal
yang begitu prima didukung teknik yang nyaris sempurna peserta tersebut
berhasil mengungkapkan makna tiap-tiap larik bahkan tiap-tiap kata puisi
tersebut dengan kedalaman imajinasinya. Lonpatan interval melodi yang diambil
dari tangga nada minor ikut memberi tekanan pada segi pemaknaan. Adalah FX.
Soetopo yang menggubah lagu untuk puisi Chairil Anwar tersebut karena ternyata
bukan saja puisi menjadi lebih bermakna, lebih dari itu, tokoh musik ini telah
berhasil menepis isu masyarakat sastra bahwa puisi yang dilagukan akan kehilangan
makna.
A. Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi bukan barang baru di dunia seni. Kelompok
musik Bimbo, misalnya, mereka sangat ekspresif menyanyikan puisi-puisi Taufiq
Ismail atau Wing Kardjo. Sebut saja puisi Dengan Puisi Aku ciptaan
Taufiq Ismail telah berhasil disenandungkan dengan baik tanpa mengubah makna
puisi tersebut. Atau puisi Salju karya Wing Kardjo yang begitu manis
dengan iringan dentingan gitar dan sedikit orkestrasi gaya khas Bimbo. Beberapa
tahun kemudian muncul Ebiet G Ade yang mengusung puisi-puisi ciptaannya ke
dalam bentuk-bentuk melodi baladis. Masih banyak lagi tokoh-tokoh musik yang
memusikkan puisinya seperti : Yan Hartlan dan Rita Rubi Hartlan, juga Uli Sigar
Rusady.
Tentu saja tidak semua puisi dapat dimusikalisasikan. Puisi-puisi
yang bertipografi tertentu tidak bisa dibangun melodi. Dalam hal ini Rene
Wellek dalam Teori Kesusastraan menyebutkan, melodisasi puisi
(penggunaan notasi) sulit diterapkan pada puisi yang mirip percakapan, pidato.
Puisi Cintaku Jauh Di Pulau dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu
tersebut di atas memungkinkan untuk dibangun melodi karena terdiri dari
bait-bait dengan jumlah baris yang berpola. Pola pembaitan tersebut memudahkan
komposer (penyusun musik) untuk membagi-bagi ke dalam pola birama tertentu.
Musikalisasi puisi acap kali diartikan sebagai teknik
pembacaan puisi dengan iringan orkestrasi musik baik yang sederhana maupun
orkes ansambel atau simponi. Musikalisasi puisi pada praktiknya baru sampai
pada tahap mengiringi pembacaan puisi dengan beberapa alat musik seperti gitar,
piano, dan alat ritmik yang lain. Memang ada sebagian dari mereka sudah
menyanyikannya namun belum disusun dalam bentuk teks lagu. Sedangkan
musikalisasi yang sebenarya (melodisasi puisi) dalam konteks ini sudah merupakan
kegiatan menyanyikan puisi total dengan memberi melodi, pola ritme, pemilihan
jenis tangga nada, hingga pemberian rambu-rambu dinamik dan ekspresi pada puisi
tertentu. Pada praktiknya, kegiatan menyanyikan puisi ini lebih menarik
diterapkan pada sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga sekolah lanjutan.
Kegiatan musikalisasi puisi jenis ini ternyata diminati mereka yang ingin
menggunakan cara lain dari sekadar membaca puisi. Anak-anak usia SD hingga SMU,
dari tahap pengkhayal hingga tahap realistik sudah dapat diajak menyanyikan
puisi, tentu saja dengan tidak menghilangkan otoritas puisi sebagai suatu karya
seni. Otoritas puisi sebagai salah satu karya seni harus tetap dijaga, sehingga
makna yang terkandung di dalamnya tetap utuh, tidak bergeser.
B.Mengapa Puisi Dinyanyikan?
Jika kita mencermati lagu-lagu anak-anak muda masa kini,
dengan tidak mengabaikan proses kreatifitas mereka, kita dihadapkan pada
ungkapan-ungkapan yang serba sederhana, polos dan vulgar. Menangkap syair dalam
lagu mereka hampir tidak memerlukan energi untuk menafsirkan makna. Yang
penting bagi mereka adalah pesannya capat sampai pada sasaran. Musik rap adalah
satu contoh bagaimana kata-kata disusun secara sederhana, tidak perlu melalui
proses kontemplasi terhadap nilai-nilai estetis. Perenungan terhadap nilai
estetis itulah yang kita harapkan bisa menambah wawasan berkesenian, sekaligus
sebagai sarana apresiasi terhadap suatu karya seni. Dari sinilah siswa dapat
menghargai karya seni dan mempunyai kepekaan terhadap sesuatu yang indah.
Jika hal ini dapat diterapkan, tidak sia-sia FX. Soetopo dan
RAJ. Soedjasmin membuat komposisi untuk dua puisi Chairil Anwar tersebut.
Masalah yang dihadapi kemudian adalah, bagaimana tanggapan sastrawan khususnya
penyair, terhadap gagasan melodisasi puisi ini. Pro dan kontra selalu terjadi
terhadap sesuatu yang belum pernah dicobakan. Lazim atau tidak, setuju atau
menolak, yang jelas tidak semua penyair mencak-mencak ketika puisinya menjadi
populer ketika dinyanyikan. Ketika seorang Ebiet G Ade menyanyikan
puisi-puisinya dan laris di pasaran kaset, L. Tengsoe Tjahjono berpendapat lain
terhadap proses kreatif ini. Toh Ebiet, Bimbo, dan Taufiq Ismail tetap berjalan
beriringan. Segi intrinsik dan otoritas puisi sebagai karya sastra tidak akan
terganggu sebagaimana yang diutarakan pengamat sastra tadi. Jika ada cara lain
yang lebih menarik dan diminati siswa dalam mengapresiasi puisi, mengapa tidak
dicobakan dalam pembelajaran apresiasi sastra khususnya puisi. Uraian ini
sekadar mencari alternatif lain cara mengapresiasi puisi disamping cara yang
sudah biasa dilakukan seperti pembacaan puisi dan berdeklamasi.
C.Manfaat Yang Diperoleh
Musikalisasi
puisi yang dimaksud pada buku ini bukan sekadar membacakan puisi dengan
diiringi permainan musik seperti kebanyakan orang melakukannya, tetapi sudah
melibatkan penggunaan unsur-unsur musik antara lain : melodi, irama/ritme,
harmoni, yang diwujudkan dalam bentuk lembaran musik (partitur).
Untuk lebih memudahkan penyampaian
kepada siswa dan guru yang tidak terbiasa membaca notasi balok maupun angka,
guru bisa memanfaatkan kaset rekaman yang mudah di dapat. Guru bersama-sama
siswa tentu akan lebih mudah melakukan apresiasi puisi dari media tersebut
dibandingkan sekadar membacakannya. Untuk melengkapi bahan apresiasi, guru bisa
mengumpulkan media serupa yang diambil dari kaset lagu-lagu Bimbo, Ebiet G Ade,
Rita Rubbi Hartlan, dan lain-lain. Bentuk Karya
Bentuk fisik karya Musikalisasi Puisi
ini ada 2 (dua), yakni teks lagu (partitur) dan media Compact Disk (CD) atau
kaset yang berisi rekaman puisi yang dibacakan dan dilagukan.
a.Partitur musik : adalah teks lagu yang berisikan
puisi-puisi yang diaransemen ke dalam bentuk lembaran musik yang berupa :
melodi, irama/ritme, dan harmoni, (teks terlampir)
b.Compact Disk atau kaset rekaman : adalah hasil rekaman
pembacaan puisi dan nyanyian yang diambil dari puisi yang sudah dibacakan.
Kedua bentuk
fisik tersebut akan sangat membantu baik guru maupun siswa dalam mengapresiasi
sebuah puisi.
Karya ini
bermanfaat tidak saja bagi siswa dan guru, tetapi juga bagi komunitas pencinta
sastra khususnya apresian puisi.
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun
segala sarana, prasarana atau infrastruktur
dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti
halnya jembatan
dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya
sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun
sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam
perjalanan sejarahnya.
Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan
peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau
teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu
bangunan. Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut
seperti halnya arsitektur, teknik
sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri
dalam matematika
juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno
dalam membangun Piramida.
Bahkan pada masa sekarang, bangunan bangunan berupa gedung tinggi dianggap
merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang
ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam
kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian
memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat
infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan
bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang
menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan
alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya,
manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia
yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.
KAYU
Kayu
adalah benda yang hidup, tidak seperti logam yang mempunyai dimensi tetap. Bila
menggunakan kayu sebagai dasar, kita harus mengetahui sifat-sifat fisik dan
mekaniknya, dengan demikian penggunaan kayu dapat dikembangkan secara maskimal.
Kayu juga mengalami kembang susut, pada umumnya penyusutan kayu ada 3 arah
yaitu : tangen sial, radial dan longitudinal (aksial).
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai
keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu
adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi)
mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika,
dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
b. Bagian-bagian kayu
Menurut jenisnya pohon kayu dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu : pohon berdaun lebar dan pohon berdaun jarum.
- pohon berdaun lebar, ciri-cirinya : umumnya berdaun
lebar, bertajuk lebar, umumnya meranggas
dalam musim kemarau, pertumbuhannya lambat, bentuk batang bercabang, dan
umumnya berkayu keras.
- pohon berdaun jarum, ciri-cirinya : umumnya berdaun
seperti bentuk jarum, bentuk tajuk kerucut, umumnya tidak menggugurkan daun,
pertumbuhan pohon cepat, bentuk
batang lurus dan tidak lurus, umumnya berkayu lebih lunak.
c. Penampang
batang pohon
Selain perbedaan diatas, kita jumpai
pula perbedaan sifat-sifat kayu sesuai dengan posisinya dalam batang pohon
(Penampang batang pohon) diantaranya : Kulit kayu, kulit dalam, kambium, kayu
gubal, kayu teras, hati kayu, jari-jari, lingkaran tahun dan sel kayu.
d. Mengenal
cacat kayu
Hal yang mempengaruhi kesetabilan
perubahan dimensi kayu akibat penyusutan adalah :
- mata kayu
(wood knots)
- bagian kayu
gubal atau putih kayu (sap wood)
- kemiringan
serat kayu utama pada papan
- serat
lengkung
- serat bolak
balik (interlocking grain)
- serat
gelombang (waving grain)a. Pengeringan langsung (Metode radiasi)
Peneringan
langsung menggunakan radiasi thermal sinar matahari untuk mengabsorbsi air dalam
kayu agar menjadi uap air. Daya absorbsi radiasi panas ini banyak dipengaruhi
juga oleh tingkat kelembaban udara disekitar, akan tetapi bila udara kering
panas panas, kayu akan cepat mengering. Akan tetapi bila udara lembab panas,
keringnya lebih lambat. Contohnya pakaian basah yang dijemur dibawah terik
matahari penuh, terdapat perbedaan kondisi antara sehabis hujan malam hari
sebelumnya (tanah lembab) dan saat musim kemarau (tanah kering)
b. Pengeringan
tidak langsung (Metode konveksi)
Kadang kita mendapatkan mendung pada
siang hari, harus dibedakan mendung sesudah hujan dan mendung sebelum hujan.
Mendung sebelum hujan biasanya kondisi udara sangat panas terutama bila tidak
angin, udara menjadi panas karena pengaruh perambatan gelombang panas pada udara
(konveksi).
Demikian pula pengaruhnya pada sistem
pengeringan, kayu dapat diletakkan dibawah atap. Bila udara sekitar menjadi panas dan
kering, kayu akan kering juga. Daya absorbsi udara ini dipengaruhi oleh gerak
geseran udara (angin).
Pada prinsipnya hal-hal penting yang
harus diperhatikan dalam suatu sistem pengering kayu buatan (dry kiln) yaitu :
- pengaruh
kelembaban udara disekitar (air humidity)
- pengaruh
panas thermal pada kayu (temperatur)
- pengaruh
sirkulasi udara (air velocity)
- tahap-tahap
proses pengeringan kayu
c. Kelembaban
udara
- Kelembaban udara absolut (Absolute
humidity)
Kelembaban udara absolut adalah nilai
jumlah kandungan uap air dalam 1 kg udara (gr/kg). Namun nilai kelembaban udara
absolut ini sering juga diperhitungkan dengan satuan isi gr/m3. Pada
temperatur tinggi, udara cendrung menghisap kelembaban (uap air) dibandingkan
tempeatur rendah. Udara berkelembaban tinggi yang tidak mampu menyerap uap air
lagi (maksimal) disebut : udara jenuh.Sedangkan titik terendah udara akan
menyerap air, disebut : udara kering.
- Kelembaban udara relatif (Relatif
humidity)
Kelembaban udara relatif adalah jumlah
presentasekandungan ai yang dihitung atas dasar udara berkandungan air maksimum
(udara jenuh). Kelembaban udara relatif pada udara jenuh harus selalau 100%,
kelembaban udara relatif akan menurun bila udara dipanaskan, dan akan meningkat
presentasenya bila udara didiinginkan.
- Air kondensasi
Air kondensi adalah suatu bentuk
pelepasan kandungan air pada saat pendinginan udara jenuh. Pelepasan kandungan
air ini dapat berbentuk kabut atau cairan titik embun
d. Sistem pengeringan
buatan (kiln dryer)
Sistem pengering buatan dibuat untuk
mendapatkan beberapa nilai positif yang tidak dapat dicapai oleh sistem
pengeringan alami misalnya :
- kadar air
kayu dapat dikeringkan sampai jauh dibawah 10%
- proses
pengeringan tidak berdasar panas matahari atau musim
- waktu
pengeringan singkat bila dibanding dengan sistem alami
- kelancaran
proses pengeringan dan target produksi dapat diandalkan
- dapat
mencegah timbulnya jamur, dan mengawetkan kayu
Pada prinsipnya mesin pengering kayu buatan
(oven) dapat dibedakan 3 sistem utama yaitu :
- sistem
dehumidifier
- sistem oven
konvensional
- sistem vakum
BATU
Dalam geologi, batu adalah benda padat
yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar
padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga
jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut
petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi. . Dalam
bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan
ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah
fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.
Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan
tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri - ciri ini
mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih
diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka.
Transformasi dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.
Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang
terdapat di dalam batu ini.
tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur
mineral di dalam batu
struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam
batu.
proses pembentukan
Batu Koral yang dapat kita temui di
pinggir sungai.
Batu-batu secara umum biasanya
dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga
kumpulan yang besar yaitu:
Batu
igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui endapan dan
tekanan bahan tertentu, dan batu metamorfosis melalui salah satu dari dua cara
yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam kasus-kasus
di mana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini dikenali
sebagai fosil.
Batu
bata
Batu
bata merupakan salah satu bahan material
sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah
liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring
perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya
material-material baru seperti gipsum,
bambu
yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah
dan secara arsitektur lebih indah.
Sebagai
penyusun tembok, penggunaan batu
bata sudah
dikenal sejak lama. Walaupun, kini banyak bahan pengganti untuk membuat tembok,
tetapi sebagian orang yang tetap memilih batu bata ketika membangun rumah. Batu
bata memiliki beberapa kelebihan sehingga sampai kini masih tetap digunakan.
Mari mengenal lebih jauh dengan batu bata yang legendaries ini serta alasan
mengapa banyak orang menyukainya.
PASIR
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantaitropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh
tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.
Batu
pasir (Bahasa Inggris: sandstone) adalah batuan endapan yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut
paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir
dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda,
coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali
membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu
pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian
besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir warna
merahnya.
Batu
pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat jenis
batuan ini merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir menjadi
bahan yang sangat baik untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone)
yang digunakan untuk menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan
batuan yang terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air
dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga menjadikannya
sebagai akuifer yang
baik.
SEMEN
Semen adalah zat yang digunakan untuk
merekat batu,
bata, batako, maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum
(bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian
kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang
semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya
Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana
sempat menghilang dari peredaran. Dalam perkembangan peradaban manusia
khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa
hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil,
berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina
yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal
alam sebagaimana peradaban di Mahenjo
Daro dan Harappa di India
ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Benar atau tidak, cerita, legenda
tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya
merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat
teluk Napoli,
Italia.
Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.
Pabrik semen di Australia.
Baru pada abad ke-18 (ada juga
sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton
- insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini.
Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat
membangun menara suar Eddystone
di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang
akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin,
juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang
kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir
olahannya mirip tanah liat Pulau Portland,
Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di
toko-toko bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda
jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya
akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis
mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida besi.
Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai
terbentuk campuran baru.
Selama proses pemanasan,
terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah, agar tak mengeras
seperti batu, ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil
mirip bedak.
Pengaduk semen sederhana.
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan
tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air
(minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup
mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah perekat
tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi biasanya
masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut concrete
atau beton.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya
semen yang tiada duanya di dunia. Nama asingnya, concrete - dicomot dari
gabungan prefiks bahasa Latin com, yang artinya bersama-sama, dan crescere
(tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran zat
tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung pencakar langit berdiri tanpa
bantuan beton.
Meski bahan bakunya sama,
"dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam kebutuhan.
Misalnya, jika kadar aluminanya
diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan
tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga
semen yang cocok buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori bagian
yang hendak diperkuat.Kandungan kimia
Trikalsium silikat
Dikalsium silikat
Trikalsium aluminat
Tetrakalsium aluminofe
GPenggalian/Quarrying:Terdapat
dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah
yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous
materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang
kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous
materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau
diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
Penghancuran: Penghancur
bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang
digali.
Pencampuran Awal: Material
yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi
tumpukan bahan.
Penghalusan dan Pencampuran
Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur
pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan
dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai
kehalusan yang diinginkan.
Pembakaran dan Pendinginan
Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke
pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari
serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran
bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi
parsial terjadi pada pre‐heater ini dan berlanjut
dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat
seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400 °C, bahan berubah
menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan
klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin
akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
Penghalusan Akhir: Dari silo
klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan
timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap
bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan
diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk
semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P
dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan
kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju
silo semen.
Salah satu logam yang paling penting
dalam segala lapangan teknik adalah besi (fe). Besi adalah suatu logam dengan
suatu sifatsifat keteguhan yang besar, yang pada hakekatnya seperti kekerasan
dan keliatannya. Titik leleh besi murni terletak sekitar 15250 C,
berat jenisnya sama dengan 7,88 dan angka pengembangannya 0,000012. Pada
umumnya bijih besi jika diproses dengan metode yang baik dan dicampur dengan
bahan tertentu akan menjadi baja.
Baja adalah besi yang dapat ditempa,
kadar zat arangnya (C) dibawah 1,7%. Baja dibuat dari besi mentah oleh suatu
proses konvertor atau didalam sebuah dapur siemen-martin dalam pabrik baja.
b. Bahan dasar
besi dan baja
Didalam penggunaan logam yang paling
penting dilapangan diantaranya adalah besi, sebutan besi dapat berarti : 1)
besi murni menurut cara kimia (fe) berat jenisnya 7,876. 2) besi teknik,
berarti jenisnya rata-rata 7,85.
Besi terbagai atas :
- besi mentah :
tidak dapat ditempa, kadar zat arangnya lebih dari 3,5%
- besi tuang :
tidak dapt ditempa, kadar zat arangnya lebih dari 2,3%
- baja : dapat
ditempa, kadar zat arangnya kurang dari 1,7%
Bahan dasar untuk pembuatan besi mentah
adalah :
- bijih besi
yang prosentasi besinya haruslah sebesar mungkin
- kokas sebagai
bahan dasarnya, dibuat dari batu bara dengan jalan menyuling-kering batu bara
itu dalam perusahaan kokas
- bahan
tumbuhan gunanya untuk mempersatukan abu kokas dan batu-batu ikutan yang asam
(SiO2) hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari
besi mentah yang menjadi cair.
c. Proses
pembuatan besi dan baja
- Bijih bijih
besi didatangkan dari tambang biih dalam berbagai mutu dan dalam
bongkah-bongkah yang tidak sama besar, bijih-bijih itu bercampur dengan
batu-batu ikutan
-
Bongkah-bongkah biji dipecah dengan pemecah bijih menjadi butir-butir yang sama
besar dan kemudian dimasukkan kedalam pemecah bijih dengan sebuah kisi-kisi
guncang, supaya masuknya sama rata.
- Dari mesin
pemecah bijih diantar ketromol magnit dengan sebuah talangan guncang yang lain,dari
tromol itu bijih dipisahkan dari batu-batu ikutan; dari tromol magnit
keinstalasi penyaring untuk disortir menurut besarnya, kemudian terus kesebuah
instalasi pencuci.
PROSES
PENYAMPURAN
a. Pengertian
adukan
Adukan adalah suatu campuran dari bahan
pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Adukan yang
memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi pengerjaan agak
sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuatan serta
adhesinya rendah jika dibandingkan menggunakan semen, oleh karena itu sering
dilakukan pencampuran antara semen.
b. Sifat-sifat
adukan
Ada beberapa sifat-sifat yang perlu
diperhatiakn untuk membuat adukan yaitu :
- Kemudahan
untuk bekerja
- Sifat
penyusutan
- Kekuatan
Untuk adukan pasangan diperlukan
kekuatan adhesi yang cukup sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai
sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran yang berbeda-beda
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan
c. Fungsi
adukan dalam pasangan
Adapun fungsi adukan dalam pasangan
diantaranya adalah :
- Sebagai
pengikat antara bata yang satu dengan yang lain
- Untuk
menghilangkan deviasi dari permukaan bata
- Untuk
menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya
- Untuk
meratakan permukaan tembok
2. Bahan adukan
a. Kapur
Kapur sebagai bahan pengikat, ada dua
macam ayitu kapur tohor dan kapur padam. Kapur tohor jika digunakan untuk
adukan harus dipadamkan dulu (disibar). Sifat yang menguntungkan dari kapur
adalah keplastisannya tinggi dan kapur yang baik digunakan untuk bahan adukan
adalah kapur padam, yang lewat ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya
semakin bagus.
b. Semen portland (SP)
Semen portland adalah bahan hidrolik
artinya dapat mengikat/mengeras setalah bereaksi dengan air. Semen mempunyaiproses
pengerasan yang relatif cepat dan penyusutannya juga relatif rendah jika
dibanding dengan bahan pengikat lain.
Semen yang baik digunakan adalah semen
yang masih bebentuk tepung yang halus (belum mengkristal)
c. Semen merah
Semen merah adalah hasil dari
penghancuran bata, genting dan bahan-bahan bakan lempung lain, hingga menjadi
tepung. Semen merh merupakan bahan tambahan hidrolik bila dicampurkan dengan
kapur dan air dapat mengeras dengan perbandingan tertentu
3. Bahan agregat
a. Pasir
Pasir sebagai bahan pengisi dipai
bersama dengan bahan pengikat dan air. Syarat pasir yang baik adalah :
- butiran pair
gradasinya harus bervariasi ukurannya antara 0,65 mm s.d. 4,8 mm
- butiran harus
keras dan sisinya berbentuk tajam, tidak mudah hancur karena cuaca/iklim
- kadar lumpur
maksimum 5 % dari jumlah berat pasir
- tidak boleh
mengandung bahan-bahan organik/kimia
b. Tras
Tras berasal dari lapukan batuan gunung
api (tanah tuf atau batu tuf) yang mengandung silika. Tras adalah bahan yang
relatif lunak jika dibanding dengan pasir, semakin halus tras maka semakin
aktif sifatnya, akan tetapi penyusutannya juga besar. Ukuran tras yang baik
llos pada ayakan 2,5 mm
c. Kerikil
Kerikil
adalah agregat kasar yang digunakan untuk bahan campuran pengecoran/beton bertulangPengecatan.
Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan
lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk
mencegah kontak dengan air.
Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan
udara dan air.
Tin Plating
(pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang
dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang
disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan
tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa
cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka
timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena
potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi
yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan
besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan
tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat
hancur.
Galvanisasi
(pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari
korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu
mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial
reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan
zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan
demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat).
Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan
karat.
Cromium Plating
(pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium
untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper
mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama
seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium
itu ada yang rusak.
Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh
lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam
magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi
besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam
dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.
KESIMPULAN
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun
segala sarana, prasarana atau infrastruktur
dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti
halnya jembatan
dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya
sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun
sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam
perjalanan sejarahnya.
Kayu adalah benda yang hidup, tidak seperti logam yang mempunyai dimensi tetap.
Bila menggunakan kayu sebagai dasar, kita harus mengetahui sifat-sifat fisik
dan mekaniknya, dengan demikian penggunaan kayu dapat dikembangkan secara
maskimal. Kayu juga mengalami kembang susut, pada umumnya penyusutan kayu ada 3
arah yaitu : tangen sial, radial dan longitudinal (aksial).
Batu adalah benda padat yang tebuat
secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar
padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis,
yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut
petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi.
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantaitropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh
tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.
Semen adalah zat yang digunakan untuk
merekat batu,
bata, batako, maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum
(bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian
kecil tak beraturan".
Salah satu logam yang paling penting
dalam segala lapangan teknik adalah besi
(fe). Besi adalah suatu logam dengan suatu sifatsifat keteguhan yang besar,
yang pada hakekatnya seperti kekerasan dan keliatannya.Baja adalah besi yang
dapat ditempa, kadar zat arangnya (C) dibawah 1,7%. Baja dibuat dari besi
mentah oleh suatu proses konvertor atau didalam sebuah dapur siemen-martin
dalam pabrik baja.
Oleh karena itu bahan-bahan bangunan
seperti di atas dapat kita gunakan sebagai bahan pembangun sebuah rumah,atau
bangunan-bangunan.