Sabtu, 10 Maret 2012

bahan-bahan bangunan




BANGUNAN
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu atau teknik yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan. Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam.



KAYU
Kayu adalah benda yang hidup, tidak seperti logam yang mempunyai dimensi tetap. Bila menggunakan kayu sebagai dasar, kita harus mengetahui sifat-sifat fisik dan mekaniknya, dengan demikian penggunaan kayu dapat dikembangkan secara maskimal. Kayu juga mengalami kembang susut, pada umumnya penyusutan kayu ada 3 arah yaitu : tangen sial, radial dan longitudinal (aksial).
 Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
b. Bagian-bagian kayu
Menurut jenisnya pohon kayu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : pohon berdaun lebar dan pohon berdaun jarum.
- pohon berdaun lebar, ciri-cirinya : umumnya berdaun lebar, bertajuk lebar, umumnya   meranggas dalam musim kemarau, pertumbuhannya lambat, bentuk batang bercabang, dan umumnya berkayu keras.
- pohon berdaun jarum, ciri-cirinya : umumnya berdaun seperti bentuk jarum, bentuk tajuk kerucut, umumnya tidak menggugurkan daun, pertumbuhan pohon cepat, bentuk batang lurus dan tidak lurus, umumnya berkayu lebih lunak.

c. Penampang batang pohon
Selain perbedaan diatas, kita jumpai pula perbedaan sifat-sifat kayu sesuai dengan posisinya dalam batang pohon (Penampang batang pohon) diantaranya : Kulit kayu, kulit dalam, kambium, kayu gubal, kayu teras, hati kayu, jari-jari, lingkaran tahun dan sel kayu.
d. Mengenal cacat kayu
Hal yang mempengaruhi kesetabilan perubahan dimensi kayu akibat penyusutan adalah :
- mata kayu (wood knots)
- bagian kayu gubal atau putih kayu (sap wood)
- kemiringan serat kayu utama pada papan
- serat lengkung
- serat bolak balik (interlocking grain)
- serat gelombang (waving grain) a. Pengeringan langsung (Metode radiasi)
Peneringan langsung menggunakan radiasi thermal sinar matahari untuk mengabsorbsi air dalam kayu agar menjadi uap air. Daya absorbsi radiasi panas ini banyak dipengaruhi juga oleh tingkat kelembaban udara disekitar, akan tetapi bila udara kering panas panas, kayu akan cepat mengering. Akan tetapi bila udara lembab panas, keringnya lebih lambat. Contohnya pakaian basah yang dijemur dibawah terik matahari penuh, terdapat perbedaan kondisi antara sehabis hujan malam hari sebelumnya (tanah lembab) dan saat musim kemarau (tanah kering)
b. Pengeringan tidak langsung (Metode konveksi)
Kadang kita mendapatkan mendung pada siang hari, harus dibedakan mendung sesudah hujan dan mendung sebelum hujan. Mendung sebelum hujan biasanya kondisi udara sangat panas terutama bila tidak angin, udara menjadi panas karena pengaruh perambatan gelombang panas pada udara (konveksi).
Demikian pula pengaruhnya pada sistem pengeringan, kayu dapat diletakkan dibawah atap. Bila udara sekitar menjadi panas dan kering, kayu akan kering juga. Daya absorbsi udara ini dipengaruhi oleh gerak geseran udara (angin).
Pada prinsipnya hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem pengering kayu buatan (dry kiln) yaitu :
- pengaruh kelembaban udara disekitar (air humidity)
- pengaruh panas thermal pada kayu (temperatur)
- pengaruh sirkulasi udara (air velocity)
- tahap-tahap proses pengeringan kayu
c. Kelembaban udara
- Kelembaban udara absolut (Absolute humidity)
Kelembaban udara absolut adalah nilai jumlah kandungan uap air dalam 1 kg udara (gr/kg). Namun nilai kelembaban udara absolut ini sering juga diperhitungkan dengan satuan isi gr/m3. Pada temperatur tinggi, udara cendrung menghisap kelembaban (uap air) dibandingkan tempeatur rendah. Udara berkelembaban tinggi yang tidak mampu menyerap uap air lagi (maksimal) disebut : udara jenuh. Sedangkan titik terendah udara akan menyerap air, disebut : udara kering.
- Kelembaban udara relatif (Relatif humidity)
Kelembaban udara relatif adalah jumlah presentasekandungan ai yang dihitung atas dasar udara berkandungan air maksimum (udara jenuh). Kelembaban udara relatif pada udara jenuh harus selalau 100%, kelembaban udara relatif akan menurun bila udara dipanaskan, dan akan meningkat presentasenya bila udara didiinginkan.
- Air kondensasi
Air kondensi adalah suatu bentuk pelepasan kandungan air pada saat pendinginan udara jenuh. Pelepasan kandungan air ini dapat berbentuk kabut atau cairan titik embun
d. Sistem pengeringan buatan (kiln dryer)
Sistem pengering buatan dibuat untuk mendapatkan beberapa nilai positif yang tidak dapat dicapai oleh sistem pengeringan alami misalnya :
- kadar air kayu dapat dikeringkan sampai jauh dibawah 10%
- proses pengeringan tidak berdasar panas matahari atau musim
- waktu pengeringan singkat bila dibanding dengan sistem alami
- kelancaran proses pengeringan dan target produksi dapat diandalkan
- dapat mencegah timbulnya jamur, dan mengawetkan kayu
Pada prinsipnya mesin pengering kayu buatan (oven) dapat dibedakan 3 sistem utama yaitu :
- sistem dehumidifier
- sistem oven konvensional
- sistem vakum
BATU
Dalam geologi, batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi. . Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam. Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri - ciri ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka. Transformasi dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.
Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:
  1. kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.
  2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu
  3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
  4. proses pembentukan
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/16/Batu-koral.jpg/220px-Batu-koral.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Batu Koral yang dapat kita temui di pinggir sungai.
Batu-batu secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dibagi kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
  1. batu igneus
  2. batu endapan
  3. batu metamorfosis.
Batu igneus adalah batu yang terbentuk dari magma cair, batu endapan melalui endapan dan tekanan bahan tertentu, dan batu metamorfosis melalui salah satu dari dua cara yang disebut terdahulu setelah berubah akibat suhu dan tekanan. Dalam kasus-kasus di mana bahan organik meninggalkan jejak dirinya pada batu, hasil ini dikenali sebagai fosil.
Batu bata
                            
 Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
Sebagai penyusun tembok, penggunaan batu bata sudah dikenal sejak lama. Walaupun, kini banyak bahan pengganti untuk membuat tembok, tetapi sebagian orang yang tetap memilih batu bata ketika membangun rumah. Batu bata memiliki beberapa kelebihan sehingga sampai kini masih tetap digunakan. Mari mengenal lebih jauh dengan batu bata yang legendaries ini serta alasan mengapa banyak orang menyukainya.

PASIR
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.
Batu pasir (Bahasa Inggris: sandstone) adalah batuan endapan yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau butiran batuan. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batu pasir warna merahnya.
Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat jenis batuan ini merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan dan kesamaan ukuran butirannya, batu pasir menjadi bahan yang sangat baik untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang digunakan untuk menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik.
SEMEN
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran. Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton
Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Pabrik semen di Australia.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko bangunan.
Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah, agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/98/Cement_mixers.jpg/200px-Cement_mixers.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Pengaduk semen sederhana.
Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi kimia yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut concrete atau beton.
Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama asingnya, concrete - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin com, yang artinya bersama-sama, dan crescere (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung pencakar langit berdiri tanpa bantuan beton.
Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam kebutuhan. Misalnya, jika kadar aluminanya diperbanyak, kolaborasi dengan bahan bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan terhadap suhu tinggi. Ada juga semen yang cocok buat mengecor karena campurannya bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat.Kandungan kimia
  • Trikalsium silikat
  • Dikalsium silikat
  • Trikalsium aluminat
  • Tetrakalsium aluminofe
  1. GPenggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.
  2. Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali.
  3. Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.
  4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.
  5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada preheater ini dan berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400 °C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.
  6. Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.

Jenis semen

Jenis semen
No.SNI
Nama
SNI 15-0129-2004
Semen portland putih
SNI 15-0302-2004
Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
SNI 15-2049-2004
Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
SNI 15-3500-2004
Semen portland campur
SNI 15-3758-2004
Semen masonry
SNI 15-7064-2004
Semen portland komposit

BESI DAN BAJA
a. Tinjauan umum tentang besi dan baja
Salah satu logam yang paling penting dalam segala lapangan teknik adalah besi (fe). Besi adalah suatu logam dengan suatu sifatsifat keteguhan yang besar, yang pada hakekatnya seperti kekerasan dan keliatannya. Titik leleh besi murni terletak sekitar 15250 C, berat jenisnya sama dengan 7,88 dan angka pengembangannya 0,000012. Pada umumnya bijih besi jika diproses dengan metode yang baik dan dicampur dengan bahan tertentu akan menjadi baja.
Baja adalah besi yang dapat ditempa, kadar zat arangnya (C) dibawah 1,7%. Baja dibuat dari besi mentah oleh suatu proses konvertor atau didalam sebuah dapur siemen-martin dalam pabrik baja.
b. Bahan dasar besi dan baja
Didalam penggunaan logam yang paling penting dilapangan diantaranya adalah besi, sebutan besi dapat berarti : 1) besi murni menurut cara kimia (fe) berat jenisnya 7,876. 2) besi teknik, berarti jenisnya rata-rata 7,85.
Besi terbagai atas :
- besi mentah : tidak dapat ditempa, kadar zat arangnya lebih dari 3,5%
- besi tuang : tidak dapt ditempa, kadar zat arangnya lebih dari 2,3%
- baja : dapat ditempa, kadar zat arangnya kurang dari 1,7%
Bahan dasar untuk pembuatan besi mentah adalah :
- bijih besi yang prosentasi besinya haruslah sebesar mungkin
- kokas sebagai bahan dasarnya, dibuat dari batu bara dengan jalan menyuling-kering batu bara itu dalam perusahaan kokas
- bahan tumbuhan gunanya untuk mempersatukan abu kokas dan batu-batu ikutan yang asam (SiO2) hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi mentah yang menjadi cair.
c. Proses pembuatan besi dan baja
- Bijih bijih besi didatangkan dari tambang biih dalam berbagai mutu dan dalam bongkah-bongkah yang tidak sama besar, bijih-bijih itu bercampur dengan batu-batu ikutan
- Bongkah-bongkah biji dipecah dengan pemecah bijih menjadi butir-butir yang sama besar dan kemudian dimasukkan kedalam pemecah bijih dengan sebuah kisi-kisi guncang, supaya masuknya sama rata.
- Dari mesin pemecah bijih diantar ketromol magnit dengan sebuah talangan guncang yang lain,dari tromol itu bijih dipisahkan dari batu-batu ikutan; dari tromol magnit keinstalasi penyaring untuk disortir menurut besarnya, kemudian terus kesebuah instalasi pencuci.
PROSES PENYAMPURAN
a. Pengertian adukan
Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi pengerjaan agak sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuatan serta adhesinya rendah jika dibandingkan menggunakan semen, oleh karena itu sering dilakukan pencampuran antara semen.
b. Sifat-sifat adukan
Ada beberapa sifat-sifat yang perlu diperhatiakn untuk membuat adukan yaitu :
- Kemudahan untuk bekerja
- Sifat penyusutan
- Kekuatan
Untuk adukan pasangan diperlukan kekuatan adhesi yang cukup sedangkan untuk plesteran untuk luar harus mempunyai sifat kedap terhadap air, untuk itu diperlukan campuran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan
c. Fungsi adukan dalam pasangan
Adapun fungsi adukan dalam pasangan diantaranya adalah :
- Sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain
- Untuk menghilangkan deviasi dari permukaan bata
- Untuk menyalurkan beban dari bata yang berada diatasnya
- Untuk meratakan permukaan tembok
2. Bahan adukan
a. Kapur
Kapur sebagai bahan pengikat, ada dua macam ayitu kapur tohor dan kapur padam. Kapur tohor jika digunakan untuk adukan harus dipadamkan dulu (disibar). Sifat yang menguntungkan dari kapur adalah keplastisannya tinggi dan kapur yang baik digunakan untuk bahan adukan adalah kapur padam, yang lewat ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya semakin bagus.
b. Semen portland (SP)
Semen portland adalah bahan hidrolik artinya dapat mengikat/mengeras setalah bereaksi dengan air. Semen mempunyaiproses pengerasan yang relatif cepat dan penyusutannya juga relatif rendah jika dibanding dengan bahan pengikat lain.
Semen yang baik digunakan adalah semen yang masih bebentuk tepung yang halus (belum mengkristal)
c. Semen merah
Semen merah adalah hasil dari penghancuran bata, genting dan bahan-bahan bakan lempung lain, hingga menjadi tepung. Semen merh merupakan bahan tambahan hidrolik bila dicampurkan dengan kapur dan air dapat mengeras dengan perbandingan tertentu

3. Bahan agregat
a. Pasir
Pasir sebagai bahan pengisi dipai bersama dengan bahan pengikat dan air. Syarat pasir yang baik adalah :
- butiran pair gradasinya harus bervariasi ukurannya antara 0,65 mm s.d. 4,8 mm
- butiran harus keras dan sisinya berbentuk tajam, tidak mudah hancur karena cuaca/iklim
- kadar lumpur maksimum 5 % dari jumlah berat pasir
- tidak boleh mengandung bahan-bahan organik/kimia
b. Tras
Tras berasal dari lapukan batuan gunung api (tanah tuf atau batu tuf) yang mengandung silika. Tras adalah bahan yang relatif lunak jika dibanding dengan pasir, semakin halus tras maka semakin aktif sifatnya, akan tetapi penyusutannya juga besar. Ukuran tras yang baik llos pada ayakan 2,5 mm
c. Kerikil
  1. Kerikil adalah agregat kasar yang digunakan untuk bahan campuran pengecoran/beton bertulangPengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
  2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
  3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
  4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
  5. Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
  6. Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
  7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.


















KESIMPULAN

Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Umumnya sebuah peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik teknik bangunan maupun sarana dan prasarana yang dibuat ataupun ditinggalkan oleh manusia dalam perjalanan sejarahnya.
 Kayu adalah benda yang hidup, tidak seperti logam yang mempunyai dimensi tetap. Bila menggunakan kayu sebagai dasar, kita harus mengetahui sifat-sifat fisik dan mekaniknya, dengan demikian penggunaan kayu dapat dikembangkan secara maskimal. Kayu juga mengalami kembang susut, pada umumnya penyusutan kayu ada 3 arah yaitu : tangen sial, radial dan longitudinal (aksial).
 Batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi.
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-besar.
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan".
Salah satu logam yang paling penting dalam segala lapangan teknik adalah besi (fe). Besi adalah suatu logam dengan suatu sifatsifat keteguhan yang besar, yang pada hakekatnya seperti kekerasan dan keliatannya.Baja adalah besi yang dapat ditempa, kadar zat arangnya (C) dibawah 1,7%. Baja dibuat dari besi mentah oleh suatu proses konvertor atau didalam sebuah dapur siemen-martin dalam pabrik baja.
Oleh karena itu bahan-bahan bangunan seperti di atas dapat kita gunakan sebagai bahan pembangun sebuah rumah,atau bangunan-bangunan.